Gibasnews.com, Bekasi - Di masa reses kedua tahun 2025, Anggota DPRD Kota Bekasi Yadi Hidayat melakukan kunjungan untuk menyerap aspirasi di lingkungan RT 05 RW 17, Kelurahan Jaka Setia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Minggu (27/4).
Dalam kunjungan reses tersebut, banyak aspirasi yang disampaikan warga. Beberapa masukkan yang disampaikan adalah perbaikan saluran air, penerangan jalan umum, dan sarana olahraga.
“Sementara di kita itu kan tanahnya harus pakai tanah fasum. Sementara kita mencoba menunggu fasum yang ada untuk kita gunakan sebagai sarana olahraga,” ungkap Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi dari Fraksi Partai Gerindra.
Seperti dikatakan oleh Ardiansyah, salah satu warga yang hadir dalam kegiatan serap aspirasi warga. Dalam kegiatan tersebut ada tiga hal masukkan lain disampaikan warga. Pertama, warga menginginkan adanya kemudahan akses pendidikan agar masyarakat dari kalangan tidak mampu dirasa sulit untuk masuk ke sekolah negeri.
Kedua adalah kesehatan, yaitu bagaimana mampu memberikan sarana dan prasarana kesehatan untuk masyarakat Kota Bekasi khususnya warga di RT 05 RW 17, Kelurahan Jaka Setia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Ketiga adalah pemberantasan kemiskinan, dimana tingkat kemiskinan di wilayah tersebut dapat turun.
Dari 3 wilayah yang telah dilakukan reses yaitu Pekayon Jaya, Jakasetia, Jakamulya usulan yang paling dikeluhkan adalah penanganan banjir.
Menurutnya, perlu adanya program yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah banjir. “Selain memperbaiki jalan, saluran sanitasi dan drainase, kita juga perlu memperluas daerah serapan menampung debit air yang banyak,” ucapnya.
Menanggapi masukkan tersebut, Yadi yang saat ini berada di Komisi I DPRD Kota Bekasi menyatakan, sangat memahami kondisi banjir yang dialami oleh warga.
“Saya memahami dan mengikuti betul alurnya. Saya rapat di BPN Kota Bekasi, saat ini Kementerian PU sedang melakukan pembebasan lahan untuk penanggulangan banjir di Kota Bekasi, itu yang pertama. Kedua, saat ini Kementerian PU juga dalam proses percepatan pembebasan lahan Japek 2. Kemudian ada percepatan pembebasan KCIC.
“(Untuk banjir) mungkin akan ada tandon-tandon atau serapan-serapan yang dibuat di Kota Bekasi. Untuk menapung air dari Bogor tidak cukup dengan serapan atau tandon saja, tetapi harus ada penanggulan atau pengerukan kali Bekasi,” ungkap Yadi.
Pada saat banjir besar kemarin Yadi hidayat juga terjun langsung ikut dalam membantu penangan pasca banjir dengan bekerja bakti menangani lumpur yang banyak yang menggenang dilingkungan warga yang berdampak banjir, bahkan juga merelakan mobil pribadinya untuk menarik lupur dengan mengunakan papan kayu dibelakangnya.