GIBAS RESORT PURWAKARTA DEBT COLLECTOR MARAK RESAHKAN WARGA -->

Header Menu

Advertisement

GIBAS RESORT PURWAKARTA DEBT COLLECTOR MARAK RESAHKAN WARGA

Redaksi
Senin


PURWAKARTA - Sudah sering muncul keluhan dari masyarakat yang diunggah ke dunia maya atau media sosial seperti facebook akibat dari ulah debt collector yang diduga suka melakukan premanisme dalam menagih cicilan pemilik kendaraan baik roda dua maupun roda empat, bahkan kerap mengeluarkan ancaman kekerasan dan kata-kata tak sopan.
Hal ini dipandang serius oleh beberapa organisasi kemasyarakatan (Ormas).
Setelah LSM Amarta kini giliran Ormas Gibas Resort Purwakarta angkat bicara.
Ketua Gibas Resort Purwakarta, Hari Kristiawan mengatakan, persoalan external ini atau debt collector (DC) dan sering disebut Mata Elang (Matel) adalah persoalan yang sangat serius dan sudah sangat meresahkan warga, seperti yang baru saja terjadi, seorang warga Cidahu Pasawahan dirampas sepeda motornya oleh dua orang debt collector  di Tanjakan Aisan atau Tanjakan Uceng di wilayah  Desa Sawahkulon.
“Ini harus segera ditangani oleh pihak Polres Purwakarta sekaligus melakukan langkah-langkah yang tegas, dan kita harus berani mengatakan perang terhadap external karena ini sudah tidak bisa dibiarkan, kasihan masyarakat motornya diambil, di tinggal di jalan dan yang lebih ironisnya motornya tidak diserahkan ke Leasing, justru disimpan di tempat yang punya dana talangan dan konsumen harus menebusnya dengan dalih dana tarik tidak bisa ditolerir. Oleh karena itu kami Gibas Resort kabupaten Purwakarta mengutuk dengan tegas sikap dari external tersebut,” ujarnya, Senin (30/7).
Menurut dia, jangan sampai masyarakat menjadi pengadilan sendiri buat external yang sudah banyak contoh di daerah luar, karena masyarakat sudah geram terhadap tingkah laku external.
“Kami akan melakukan aksi terhadap leasing-leasing yang ada di Purwakarta guna mencegah sikap yang tidak baik dari external atau DC sebagai langkah pertama untuk mendorong kepolisian agar melakukan langkah kongkrit dalam memberantas debt collector yang arogan,” tandasnya. (*) 
Sumber : KoranSidak