Kadisnaker Kota Bekasi Klarifikasi Soal Menumpuknya Sembako Jokowi -->

Header Menu

Advertisement

Kadisnaker Kota Bekasi Klarifikasi Soal Menumpuknya Sembako Jokowi

Admin
Jumat

Disnaker Kota Bekasi Konferensi Pers di Media Center Pemkot Bekasi

GIBASNEWS, BEKASI - Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bekasi, Ika Indah Yarti dalam konferensi persnya mengatakan, jika Disnaker tidak ada maksud sama sekali untuk menumpuk paket sembako dari Kemensos tersebut apalagi tidak didistribusikan.

”Tidak ada maksud kami tak distribusikan sembako. Kami masih tunggu verifikasi data penerima dari serikat pekerja dengan data yang kami punya,” ungkap Ika, Jumat (07/08/20).

Selama ini Disnaker, kata Ika pihaknya sudah menyalurkan bantuan sosial paket sembako dari Kementerian Tenaga Kerja untuk karyawan dan buruh korban PHK selama masa Pandemi Covid 19.

Disnaker saat ini masih melakukan verifikasi data sehingga prosesnya agak lambat pada penyerahan bantuan sembako tersebut.

“Tidak ada maksud apapun. Hanya semata mata karena faktor non teknis, seperti penyerahan data pekerja/buruh penerima Bansos, dari pihak SP/SB ke Disnaker Kota Bekasi lambat,”

“Berkas dari PC LEM SPSI Kota Bekasi misalnya, baru satu hari menjelang hari raya Idul Adha 1441H, seminggu lalu baru diserahkan ke Disnaker Kota Bekasi,” kata Ika Indah Yarti.

Artinya sekali lagi Ika mengatakan pihaknya tidak ada niat dari Disnaker Kota Bekasi memperlambat penyerahan bantuan Sembako dari Presiden Jokowi via Kemensos RI kepada para buruh Kota Bekasi yang ter-PHK, akibat pabriknya ter dampak covid-19,” sebut Ika.

Data penerima Bansos Paket Sembako yang diajukan Disnaker diakui Kadisnaker menggunakan data yang dikirim perusahaan – perusahaan ke Disnaker. Sehingga begitu dicocokan dengan data dari Serikat Pekerja terdapat data yang tidak sesuai.

“Sehingga kami pun butuh waktu untuk melakukan verifikasi data sementara di sisi lain banyak karyawan korban PHK yang sudah pulang kampung dan pindah kontrakan. Kami pun kesulitan melakukan pendataan karena harus melampirkan NIK agar nanti bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Selain itu, tudingan media ada sembako busuk karena lama tertumpuk itu tidak benar. “Kalau toh ada botol kecap, mungkin karena tertindih beras yang beratnya 10 kg, botolnya pecah, yang itu mungkin ada, karena tumpukan sembako," ungkap Ika.

Untuk itu, Ika berharap kepada Serikat Pekerja yang ingin mendaptkan bansos tersebut harus berkordinasi dengan oihak Disnaker dan Gugus Tugas Covid 19 untuk memecahkan permasalahan dan segera tersalurkan.

“Secepatnya kita akan salurkan. Kalau ada perubahan data penerima bansos harus melalui Berita Acara dan mendapat persetujuan dari Ketua Gugus Tugas agar tidak ada kesalahan prosedur,” terangnya. (*)