Isteri Wakil Walikota Bekasi Hadiri Peringatan Hari Kontrasepsi Internasional Ke-14 -->

Header Menu

Advertisement

Isteri Wakil Walikota Bekasi Hadiri Peringatan Hari Kontrasepsi Internasional Ke-14

Pandi
Kamis

GIBASNEWS, KOTA BEKASI- Memperingati Hari Kontrasepsi Internasional Ke-14 Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bekasi menyelanggarakan kegiatan Peringatan Hari Kontrasepsi Internasional dan Bhakti Sosial Pelayanan KB IUD dan Implant.


Kegiatan tersebut dihadiri langsung Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bekasi Wiwiek Hargono, Kepala DPPKB Kota Bekasi Dr Marisi, Kabid Keluarga Berencana Dra. Mien Aminah, Kasie Jaminan Pelayanan KB Mulyono dan Unsur IBI dan IDI Kota Bekasi yang digelar di Klinik Ratna Komala Bojong Rawalumbu Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi Kamis, (23/09/2021).


Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bekasi Wiwiek Hargono mengatakan, Pemerintah Kota Bekasi melalui dinas terkait terus bekerjasama dengan seluruh Puskesmas se-Kota Bekasi dan beberapa klinik memfasilitasi seluruh Kader KB dan Akseptor KB agar bisa mendapatkan pelayanan KB secara baik dan gratis.


"Kami harapkan dengan adanya program ini sekaligus bertepatan dengan Hari Kontrasepsi Internasional ke-14 dapat membuat antusias warga Kota Bekasi khususnya kader dan akseptor KB dapat lebih meningkat. Ini semua guna mengendalikan angka pertumbuhan penduduk yang ada di Kota Bekasi, "ujar Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bekasi Wiwiek Hargono kepada wartawan.


Sementara Kepala DPPKB Kota Bekasi Dr. Marisi mengatakan Pelayanan KB berlangsung secara bertahap mulai tanggal 13 September 2021 - 23 September 2021 di Puskesmas se-Kota Bekasi. Target sasaran yang dicapai dalam acara peringatan Hari Kontrasepsi ke-14 yang jatuh pada tanggal 23 September 2021 yaitu 180 Aseptor KB IUD dan Implant.


"Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan capain program pembangunan Keluarga Pendudukan dan Keluarga Berencana ( Bangga Kencana) kesehatan. Dengan harapan dapat membantu Pemerintah dalam menangani permasalahan kependudukan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di daerah khususnya di Kota Bekasi, "ujar Marisi.


Diketahui tujuan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan ini untuk menurunkan Total Fertility Rate (TFR) menjadi 1,91%, menurunkan UNMETENED ( Pus tidak ingin anak tapi tidak ber-KB) menjadi 8,34%, serta meningkatkan kepesertaan ber-KB CU/PUS menjadi 79,00%.(ADV/HMS).