Gibas ews.com, Bekasi - Suasana penuh kehangatan dan nostalgia menyelimuti Hutan Kota Bekasi pada tanggal 20 Mei 2023. Ribuan alumni dari berbagai angkatan STM Boedoet yang terdiri dari STM Negeri 1, STM Negeri 5, STM 4 PGRI, dan STM 5 PGRI di Jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat ,berkumpul dalam ajang Reuni Akbar ke-117.
Acara ini menjadi momen istimewa bagi para alumni untuk mempererat tali silaturahmi lintas generasi, dari angkatan 70-an hingga 2025. Diselenggarakan bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, reuni ini resmi dibuka oleh Wali Kota Bekasi, Dr. Tri Adhianto Tjahyono.
Dalam sambutannya, Dr. Tri Adhianto menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini.
“Tetap berkarya dan menjaga stabilitas, menjaga dan kondusif untuk kota bekasi, saya dulu takut jaman sekolah gak mau ketemu anak sekolah boedoet, takut, tapi sekarang boedoet berubah sudah banyak kegiatan sosial dan perhatian terhadap lingkungan,” ujar Tri Adhianto dalam sambutannya, Sabtu (24/5).
Tak hanya menjadi ajang temu kangen, reuni ini juga menjadi wadah berbagi cerita, pengalaman, dan kenangan. “Bertemu teman lama, mengenal adik kelas, dan bahkan ngobrol dengan para senior, semua terasa hangat dan menyenangkan,” ungkap salah satu alumni.
Suasana makin meriah dengan kehadiran 42 stand UMKM yang menyajikan aneka jajanan khas dan pernak-pernik sekolah. Sentuhan nostalgia pun kental terasa, mengingatkan para alumni pada masa-masa indah mereka di STM Boedoet.
Tak ketinggalan, panggung hiburan pun menggema lewat penampilan sejumlah band seperti Enter Your Puk, Dumb Inside, RNS, Boedoet Music Lovers, Escoret, Skarbu, Djava Reggae, Band Koplo, hingga guest star Band Marjinal. Musik jadi bahasa universal yang menyatukan semua generasi Boedoet.
Ketua Panitia Reuni Akbar, Robert Sibutar Butar, menjelaskan bahwa reuni ini diadakan rutin setiap dua tahun sekali.
“Tujuannya sederhana tapi bermakna, yaitu menjaga silaturahmi dan kebersamaan antargenerasi alumni STM Boedoet. Kita ingin tetap saling terhubung, saling dukung, dan terus berkontribusi,” ujarnya.
Robert juga menekankan bahwa acara ini bukan sekadar nostalgia, tapi juga bentuk nyata kontribusi sosial. Selain hiburan, reuni turut diisi dengan kegiatan sosial seperti santunan anak yatim dan dukungan untuk pelaku UMKM.
“STM Boedoet yang berdiri sejak 1908 sudah melahirkan banyak tenaga profesional yang memberi sumbangsih besar untuk negeri ini. Melalui reuni ini, kita ingin terus menjaga semangat itu, menjadi bagian dari kemajuan bangsa lewat kolaborasi dan solidaritas,” tutup Robert, alumni Basis 52 Volgad.
Reuni akbar ini bukan hanya perayaan usia, tapi juga perayaan nilai-nilai persaudaraan, pengabdian, dan kebanggaan menjadi bagian dari keluarga besar STM Boedoet.