Bayi Kembar Siam Kembali Dapat Bantuan, Romi : Terimakasih Yang Sudah Bantu Anak Saya -->

Header Menu

Advertisement

Bayi Kembar Siam Kembali Dapat Bantuan, Romi : Terimakasih Yang Sudah Bantu Anak Saya

Admin
Kamis


Ika Dan Romi
Orangtua Bayi Kembar Siam


Bekasi, Gibasnews.com - Bayi kembar Rahman dan Rahim anak pasangan Romi dan Ika kembali mandapat bantuan dari Kader PKK, Teman Bang Pepen (TBP). Bantuan tersebut diserahkan oleh Lurah Bintara Jaya Zainal Arifin di kediaman orang tua bayi kembar di Kampung Setu, Jalan Buntara IV, Rt 14/09, kelurahan Bintara Jaya, kota Bekasi pada Kamis (08/08/19
“Kami sangat berterima kasih kepada warga kelurahan Bintara Jaya yang begitu aktif bekerjasama dengan kompak,sehingga uang terkumpul,” kata Lurah Bintara Jaya Zainal Arifin.
Uang terkumpul sebanyak Rp. 26.990.000,00 atas kerja keras dari PKK, kader Posyandu, TBP dan warga yang berasal dari swadaya masyarakat. Bayi kembar siam pun sudah siap menunggu operasi pemisahan yang rencananya akan dilakukan di rumah sakit Harapan Kita.
“Waktu operasinya nunggu kesehatan bayi dulu, karena pihak rumah sakit sudah siap termasuk bu Sammah kemarin sudah ke rumah sakit harapan kita mendampingi pasien,” tambahnya.
Direncanakan, operasi pemisahan bayi kembar siam Rahman dan Rahim akan dibiayai oleh Pemerintah kota Bekasi melalui Kartu Sehat (KS).
“Karena kartu sehat bermitra dengan rumah sakit harapan kita,” ungkapnya.
Sementara itu, orang tua bayi kembar, Romi berterima kasih atas kepedulian masyarakat sekitar, kader posyandu dan aparatur pemerintahan di wilayahnya.

Romi Anggota Ormas Gibas Resort Kota Bekasi
(Sebelah Kanan)

“Alhamdulillah, kami mendapat bantuan dari warga melalui para kader PKK, TBP dan semoga bantuan ini akan menjadi tabungan untuk bisa mengoperasi Rahman dan Rahim,” ujar  Romi yang juga Ormas Gibas Resort Kota Bekasi.
Sebelumnya, Walikota Bekasi Rahmat Effendi berkunjung ke kediaman bayi kembar siam Rahman dan Rahim, setelah melihat berbagai pemberitaan di media. Operasi pemisahan bayi tersebut kalau dilakukan secara umum akan membutuhkan dana yang tidak sedikit, kondisi ekonomi orang tua si bayi yang tidak memungkinkan, membuat aparatur pemerintahan harus tanggap dan bertindak cepat. (*)