Sudah hampir 3 bulan terakhir ini Pendi terpaksa diikat (dipasung) dengan tali kain seadanya oleh kedua orang tuanya. Hal itu dilakukan sang Ayah Daroji (49) dan Ibu Rohmiati (55) karena gangguan mental yang di alami Pendi 3 bulan terakhir.
Bahkan Pendi sering mengamuk dan melakukan hal-hal yang aneh. Menurut penuturan Daroji, gangguan mental Pendi mulai terlihat saat Pendi di jemput dari tempat kerjanya di daerah Cibubur, Jakarta.
Saat itu Pendi di kabarkan sakit sehingga pihak keluarga memutuskan menjemput Pendi pulang kampung untuk berobat. Namun seiring berjalannya waktu hari demi hari Pendi pun bertingkah aneh dan parah,suka bicara sendiri, mengamuk dan merusak barang barang di rumah.
Malahan terhadap pemuda di sekeliling rumahnya pun Pendi selalu mengajak ribut dan berbicara kasar.
Sementara Rohmiati, ibu kandung Pendi mengungkapkan kalau Pendi terlahir dengan normal, seperti anak-anak yang lain.
"Saya pun tidak tahu kenapa menjadi seperti ini. Kami hanya khawatir Pendi akan melakukan hal hal yang membahayakan dan merugikan orang lain,apalagi kami ini orang tak mampu," keluh Rohmiati.
Karena hal itu, maka pihak keluarga terpaksa mengambil keputusan untuk mengikat Pendi karena tidak mau mengambil resiko jika Pendi membuat kekacauan.
Saat awak media GIBASNEWS menyambangi kediaman, hal miris yang didapati, kalau sampai saat ini belum ada kepedulian sedikitpun dari pemerintahan setempat baik RT, Kepala Dusun sampai Kepala Desa.
Padahal kemungkinan besar semua sudah mengetahui keadaan yang menimpa Pendi, atas kedatangan dan tujuan awak media untuk membantu bentuk sosial di warganya, dan berjanji untuk segera memprioritaskan pelayanan kepada Pendi. (D Aan Wahlan)