Ketua BEM : Menduga Bupati Bekasi yang tidak Peduli Terhadap Guru Honor yang Long Mars Jalan Kaki Ke Istana -->

Header Menu

Advertisement

Ketua BEM : Menduga Bupati Bekasi yang tidak Peduli Terhadap Guru Honor yang Long Mars Jalan Kaki Ke Istana

Yessi
Selasa

Puji Nugraha Ketua BEM Fikom Ubhara Jaya


GIBASNEWS, KOTABEKASI - Perwakilan FPHI (front pembela honorer Indonesia) melakukan Long March dengan berjalan kaki ke istana untuk menyampaikan aspirasi yang diduga Bupati Bekasi Mengabaikannya dan akhirnya menyampaikan langsung keresahannya kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.


Long march yang dimulai dari Kantor Bupati Bekasi menuju Istana Presiden sebagai wujud mencari keadilan dari kezaliman yang dialami oleh beberapa Guru Honorer Yang tergabung di FPHI dan selalu menyarakan perjuangannya aspirasinya yang tidak di gubris oleh Bupati Bekasi Terkait Gaji dan Janji Bupati Bekasi.


Ketua BEM Fikom Ubhara jaya, Puji Nugraha menyatakan, ini menjadi Citra Buruk Pendidikan di Kabupaten Bekasi yang tidak menghargai dan menepati janji kepada Guru Tenaga Kependidikan (GTK) non ASN dari Bupati sendiri sebagai Kepala Daerah. Yang menjanjikan seperti gaji Rp1,8 dinaikan Rp 1 juta menjadi Rp2,8 juta nyatanya baru terealisasi Rp300 ribu.


"Ini jelas sudah membodohi Guru Honor bagi saya, seharusnya Bupati Bisa menepati janjinya! Sesampainya Perwakilan FPHI (front pembela honorer Indonesia) melakukan Long March dengan berjalan kaki ke istana," ujarnya selasa (27/04/21).


Seharusnya Bupati bisa menyelesaikannya dan DPRD Kabupaten Bekasi pun seharusnya turun tangan terhadap keresahan Guru Tenaga Kependidikan (GTK) non ASN tersebut, apalagi sekitar semingguan di istana yang akan di lanjut ke Komnas HAM gerakan tersebut.


"Jangan buat malu dan menurunkan jasa Guru Honor di Kabupaten Bekasi, Mereka mempunyai jasa yang besar terhadap anak bangsa. Akan tetapi malah saya menduga Bupati Bekasi tidak mempunyai hati nurani terhadap jasa guru saat ini, apalagi janji manisnya yang tidak bisa di tepati," paparnya.


Menurutnya hal tersebut yang dinyatakan bahwa ini semua sudah masuk perencanaan daerah, akan tetapi ini semua bicara tentang jasa guru, mereka yang butuh dalam perekonomiannya untuk kesehariannya. Ini semua kita sebagai mahasiswa patut melek terhadap hal ini.


Mahasiswa tersebut akan membuat konsolidasi untuk membangun gerakan jika bupati bekasi masih belum menyelesaikan kasus ini secara cepat.


"Saya mengencam Keras Bupati Bekasi dan Ketua DPRD Kabupaten Bekasi untuk segera menyelesaikan kasus ini dalam waktu 1x7 hari, jika tidak terselesaikan juga maka saya nyatakan Bupati Bekasi gagal memimpin dan saya akan membuat konsolidasi besar besaran untuk membuat gerakan besar membantu Guru Honor tersebut," tegasnya.