Gibasnews.com, Bekasi - Anggota DPRD Kota Bekasi Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Kecamatan Bekasi Timur-Kecamatan Bekasi Selatan, Hj. Evi Mafriningsianti menggelar Reses II 2025, di kawasan Perumnas III, RW 09 Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Minggu (27/5).
Anggota DPRD Kota Bekasi, Hj. Evi Mafriningsianti menjelaskan setelah banyak menampung aspirasi masyarakat, bahwa di wilayah Kelurahan Aren Jaya masih banyak mengeluhkan persoalan infrastruktur dan banjir.
“Untuk Reses II kali ini yang pasti aspirasi warga dominan, 80 persen masalah infrastruktur terlebih pasca banjir. Jadi banyak masyarakat inginkan seperti perbaikan jalan, selokan dan drainase, tapi ya rata rata perbaikan jalan dan selokan, “jelasnya.
Lanjut ia mengungkapkan meski di wilayah tersebut sudah memiliki polder air namun banjir masih belum dapat tertangani keseluruhan dan tetap menjadi langganan.
Dalam Reses terakhir tersebut, Sekretaris Komisi II DPRD Kota Bekasi itu menyebut bahwa banjir yang kerap terjadi di wilayah setempat juga mengakibatkan dampak banyaknya infrastruktur jalan yang rusak.
” Persoalan banjir rekan media juga pasti jauh lebih memahami, ini persoalannya dari hulu hingga hilir tak hanya sekadar polder air. Mungkin sifatnya juga parsial tidak seluruhnya mampu bisa mengatasi banjir di Kota Bekasi, tetapi paling tidak polder itu bisa mengurangi debit airnya. ” ujar Hj.Evi Mafriningsianti
Menurutnya dengan adanya polder air tersebut banjir dapat diminimalisir, pihaknya berharap dengan polder air ini bisa mengurangi debit air.
Namun kendati demikian hal itu pun tidak sepenuhnya dapat mengatasi banjir, bahwa ke depan akan ada langkah-langkah bahkan tak sekadar masalah infrastruktur dan banjir .
“Mereka (para warga) juga paham tahap proses realisasi pembangunannya itu kan. Mulai dari perencanaan, kemudian penganggaran dan kami memiliki kewajiban memastikan hal itu akan terealisasi lewat Badan Anggaran (Banggar). Untuk kebutuhan polder itu tetap parsial dilihat di lingkungan masing-masing butuh atau tidaknya.” jelasnya.
Disamping itu Evi menambahkan dalam mengatasi banjir melalui normalisasi sungai dapat dilakukan pengerjaan awal, untuk itu maka membutuhkan semua pihak seperti Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi.
“Saya yakin pasti ada anggaran rutin yang bisa meminimalisir banjir tersebut. Terlebih secara berkala bisa normalisasi sungai dan setidaknya juga nanti di lingkungan masing-masing memiliki polder air meski tak semua karena keterbatasan lahan, “ucapnya.
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Bekasi itu menilai bahwa pembangunan polder air juga tak menjadi utama, namun jika hal itu dilakukan secara parsial pihaknya dapat menyampaikan melalui Pokok Pikiran (Pokir).
“Minimal pembangunan Pipa Selokan menggunakan beton sudah rapih maka saluran air pun juga menjadi lebih lancar, “ tutupnya.