Gibasnews.com, BEKASI - Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Adelia Sidik, menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bekasi harus benar-benar serius mempersiapkan diri jika ingin sukses menjadi tuan rumah perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat tahun 2026 mendatang.
Menurutnya, menjadi tuan rumah bukan hanya soal prestasi olahraga, tetapi juga menyangkut wajah dan citra Kota Bekasi di mata provinsi maupun nasional.
“Kita harapannya sebelum Porprov semua sudah rapi, infrastrukturnya menunjang, sehingga bisa membanggakan Kota Bekasi,” ujar Adelia, Senin (11/8).
Adelia yang akrab disapa Kaka Adel itu menjelaskan, saat ini memang sudah ada beberapa fasilitas olahraga yang sesuai standar, bahkan berkelas internasional. Salah satunya adalah lapangan bola voli yang baru dibangun.
“Dengan adanya lapangan voli yang sudah standar, menurut saya ini internasional juga. Ini sangat bagus. Kota Bekasi seharusnya berbangga karena kita punya fasilitas yang oke buat perhelatan skala provinsi,” ungkapnya.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa Porprov bukan hanya tentang satu cabang olahraga saja. Masih banyak venue yang harus dipersiapkan dan disempurnakan, mulai dari stadion utama, lapangan pendukung, hingga sarana transportasi dan akomodasi atlet serta ofisial.
Selain infrastruktur fisik, Adelia juga menyoroti pentingnya perhatian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan atlet. Ia mendorong agar pemberian bonus bagi atlet berprestasi tidak hanya berlaku untuk atlet Porprov, tetapi juga bagi atlet paralimpik yang akan bertanding di Indramayu.
“Kita pasti mendorong itu, dan bukan cuma Porprov ya, tapi juga paralimpik nanti di Indramayu. Karena mereka juga membawa nama baik daerah, jadi harus kita hargai,” tegasnya.
Lebih jauh, politisi muda tersebut menekankan bahwa persiapan Porprov 2026 harus melibatkan banyak pihak, tidak hanya pemerintah, melainkan juga masyarakat, komunitas olahraga, serta dukungan swasta.
“Kalau semua bergerak bersama, saya yakin Bekasi bisa menjadi tuan rumah yang sukses dan meninggalkan kesan positif. Bukan hanya soal medali, tapi juga pelayanan, fasilitas, dan atmosfer keolahragaan yang sehat,” pungkasnya. (Adv)