Gibasnews.com, BEKASI - Gebrakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dengan mengirimkan siswa bermasalah ke barak militer mendapat beragam tanggapan. Ada yang menolak, namun tak sedikit yang mendukung kebijakan tersebut.
Salah satunya seperti Wakil Ketua III DPRD Kota Bekasi, Puspa Yani. Dia mengaku mendukung kebijakan Gubernur yang mengirim anak-anak bermasalah dikirim ke Barak Militer untuk menjalani pendidikan karakter.
“Disana bukan mendapatkan siksaan, tapi justru pendidikan. Siswa juga terlihat bahagia selama menjalani pendidikan di sana. Saya pribadi sangat mendukung kebijakan tersebut,” kata Puspa Yani.
Dia menilai, banyak penyebab yang menjadikan anak bermasalah. Misalnya kurangnya perhatian dalam keluarga serta pengaruh lingkungan tempat dia tinggal atau lingkungan anak bermain.
“Banyak faktor mereka bisa menjadi seperti itu. Maka dari itu harus dibenahi agar tidak semakin parah kondisi nya,” imbuhnya.
Menurut puspa Yani, dengan memasukkan siswa bermasalah ke barak militer, maka semuanya akan terdata terutama penyebab mereka menjadi nakal.
“Jika sudah didata, kita dapat lebih tahu anak-anak tersebut berasal dari mana, sehingga sangat mudah didekati secara emosional dan diberi arahan agar begitu keluar dari barak menjadi anak yang penuh percaya diri,” tandasnya.
Dorong Kualitas Infrastruktur Harus Lebih Baik
Kota Bekasi disebut-sebut telah menggeser Surabaya menjadi Kota terbesar kedua di Indonesia. Tentu ini harus menjadi perhatian bagi semua pihak, agar benar-benar menjadi kota besar yang diimpikan seluruh warganya.
Puspa Yani mengingatkan kepada Wali Kota Bekasi agar maksimal dalam membangun Kota.
“Saya mendapat kabar, atau sudah membaca berita bahwa Bekasi hari ini adalah termasuk Kota besar, sudah menggeser Surabaya,” ungkapnya.
Puspa menegaskan, tidak boleh lagi ada fasilitas umum yang rusak dan tidak terawat. Selayaknya Kota besar, ia juga menyoroti sektor transportasi massal yang saat ini dinilai tidak memadai.
“Kami tidak ingin lagi melihat ada jalanan yang bolong-bolong, rusak, terkait juga dengan fasum yang tidak terawat, dengan transportasi yang tidak memadai hari ini di Kota Bekasi,” paparnya.
Ia meminta agar Pemkot Bekasi dalam hal ini Wali Kota untuk mengawal Anggaran untuk infrastruktur di Kota Bekasi. (Adv)