Aliansi Rakyat Bekasi Menolak Keras Terkait Penutupan Akses Jembatan Oleh PT Adhi Karya -->

Header Menu

Advertisement

Aliansi Rakyat Bekasi Menolak Keras Terkait Penutupan Akses Jembatan Oleh PT Adhi Karya

Pandi
Senin


GIBASNEWS, KABUPATEN BEKASI - Aliansi Rakyat Bekasi (ARB) bersama warga Jatimulya Kabupaten Bekasi menolak rencana dilakukannya penutupan dan pembongkaran Jembatan Dua Over Pass KM 13 + 800 Jatimulya Kabupaten Bekasi yang merupakan akses jalan utama warga Jatimulya oleh pihak PT Adhi Karya (persero) Tbk.

Pasalnya seusai mengikuti rapat bersama dengan warga, tokoh masyarakat dan pemerintah setempat itu tidak dihadiri oleh pihak pembangun yaitu PT Adhi Karya (persero) Tbk. Dan diketahui pihak pembangun PT Adhi Karya akan melakukan penutupan jembatan dua ini untuk pembangunan Depo Proyek Transportasi MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit) di area tersebut.

Menanggapi hal ini Ketua Aliansi Rakyat Bekasi Bekasi Raya Machfudin Latif menyayangkan atas ketidak hadiran dari perwakilan pihak pembangun dari PT Adhi Karya (persero) Tbk.

"Seharusnya rapat ini dihadiri oleh perwakilan pihak pelaksana pembangunan proyek di Aula Kantor Kelurahan Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada Sabtu sore tanggal (15/08/20)," cetus Latif.

Masih kata Latif, kenyataannya rapat untuk musyawarah mufakat warga yang melibatkan tokoh masyarakat, Ketua RT/RW ,Karang Taruna, Lurah Jatimulya, Babinsa, Bimaspol, dan pemuda setempat itu tanpa dihadiri oleh pihak perwakilan dari pihak pelaksana pembangunan proyek PT Adhi Karya (persero) Tbk.

Latif juga menegaskan bahwa hasil kesepakatan bersama dalam rapat musyawarah untuk mufakat tersebut telah memutuskan menolak rencana penutupan akses jembatan penyeberangan tol disekitar proyek pembangunan MRT dan LRT yang penutupannya secara permanen menghubungkan antara jalan warga Jatimulya wilayah Utara dan wilayah Selatan tepatnya di Overpass KM 18+800.

Menurutnya secara The Jure, rapat bersama warga Jatimulya Kabupaten Bekasi itu tidak memenuhi quorum karena tidak semua unsur rapat yang hadir dalam agenda rapat ini. Hal ini dikarenakan tidak ada satu unsur yang hadir disana, yaitu pihak pelaksana pembangunan proyek.

Melihat hal ini juga Ketua Aliansi Rakyat Bekasi Mahfudin Latif sangat geram dan langsung menyampaikan aspirasi nya akan menolak keras terkait rencana penutupan dan pembongkaran Jembatan 2 Over Pass Jatimulya Kabupaten Bekasi.

"Jembatan ini merupakan akses penghubung penting untuk aktifitas warga, karena kedua jalan utama yang lain selalu diterjang banjir dan jembatan inilah satu - satu nya penghubung  yang digunakan warga Jatimulya untuk melakukan aktifitas kesehariannya. Apalagi sebentar lagi musim hujan dan ini kami lakukan semata-mata demi kepentingan masyarakat Jatimulya , " tegasnya.

Latif juga menegaskan, jika tetap dilakukan pembongkaran pihaknya beserta warga dan pemuda akan terjun kelapangan dan melakukan aksi demo besar besaran menolak keras rencana penutupan dan pembongkaran jembatan 2 Over Pass Kalimalang bersama pemuda dan warga Jatimulya.

"Kami (ARB) Bekasi Raya akan turun ke jalan dan menutup akses jalan proyek pembangunan, apalagi rencana penutupan jembatan tanpa adanya sepengetahuan warga, dan tanpa ada informasi dan kordinasi terlebih dahulu kepada warga dan pihak Kelurahan Jatimulya, " bebernya.