Disdik Kota Bekasi Himbau Penjualan Seragam Sekolah Tidak Menyalahi Aturan -->

Header Menu

Advertisement

Disdik Kota Bekasi Himbau Penjualan Seragam Sekolah Tidak Menyalahi Aturan

Pandi
Jumat


GIBASNEWS, KOTA BEKASI-Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengimbau penjualan seragam tidak menyalahi aturan dan harus berdasarkan kesepakatan komite sekolah. Hal ini di sampaikan langsung oleh Krisman Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi saat ditemui di Kantornya Jum'at, (24/09/2021).


Diketahui sebagai upaya dalam pembinaan kesiswaan dan keterbiban siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di SMPN, maka siswa menggunakan pakaian seragam anak sekolah (PSAS). Adapun yang menjadi landasan PSAS ini adalah:


1. Keputusan bersama Mendikbud, Mendagri, Menag Republik Indonesia nomor: 02/KG/2021,nomor: 025-199 tahun 2021, nomor : 219 tahun 2021 tentang penggunaan pakaian seragam dan atribut bagi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan dilingkungan sekolah yang diselenggarakan pemerintah daerah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2. Peraturan Wali Kota Bekasi nomor 17 tahun 2021 tentang penyelenggaraan koperasi pada SD dan SMP Negeri di Kota Bekasi

3. Surat himbauan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi nomor: 800/7707/Disdik.Set/2021 tanggal 10 Agustus 2021 tentang PSAS disediakan oleh Koperasi. 


 Namun demikian Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Krisman mengatakan, pihaknya memastikan tidak ada keharusan bagi peserta didik baru membeli seragam sekolah baru.


"Prinsip nya tidak ada keharusan. Saya sudah berkali-kali memberikan penekanan dan saya sampaikan tidak ada keharusan, tidak ada paksaan, tidak ada keharusan bagi murid, siswa baru untuk membeli seragam," jelas Krisman kepada wartawan.


Dia juga menambahkan, bagi siswa-siswi yang kurang mampu bisa menggunakan seragam yang tidak harus baru. Namun, untuk atributnya harus disesuaikan.


Pengadaan pakaian seragam sekolah diusahakan sendiri oleh orang tua atau wali peserta didik.


“Tidak ada unsur paksaan, tergantung dari orang tua siswa. Mereka pun sudah tergabung di dalam komite sekolah,” kata Krisman lagi.


Dia juga menambahkan secara langsung sudah disampaikan kepada Kepala Sekolah. Saya himbau tidak mengharuskan, tidak ada kewajiban. Kalau ada di koperasi dan harga sesuai dengan pasar lebih bagus lagi jika lebih murah, kemudian orang tua datang beli seragam dan atribut bed, ya silahkan saja.


”Karena koperasi ini sudah sesuai aturan hukum dan memiliki badan hukum, prinsipnya sepakat soal seragam, namun harganya juga harus wajar kalau bisa dibawah harga pasar, "ungkapnya.


Terkait adanya aduan masyarakat ke media sosial milik Dinas Pendidikan Kota Bekasi penyelenggara pendidikan dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengawasi hal ini dan  turun melakukan kroscek kelapangan. Jika ada temuan soal kewajiban membeli seragam baru, tidak menutup kemungkinan akan ada tindakan tegas dari Dinas Pendidikan.


“ Kami membuka keran keterbukaan informasi baik secara langsung maupun melalui media sosial. Kami sangat apresiasi dan sangat berterima kasih karena merupakan bagian dalam perbaikan ke arah lebih baik. Tentunya kami tindaklanjuti,”pungkasnya.(ADV/HMS)