Gibasnews.com, BEKASI - Suasana Kota Bekasi yang sempat memanas akibat aksi unjuk rasa beberapa waktu terakhir kini mulai dikendalikan. Berbagai elemen masyarakat turun tangan menjaga keamanan agar kondisi tetap kondusif.
Tokoh masyarakat sekaligus Ketua Gibas Kota Bekasi, Deni Muhammad Ali, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama para tokoh masyarakat, sesepuh, dan berbagai organisasi warga telah berinisiatif membantu pemerintah serta aparat kepolisian menjaga ketertiban.
"Alhamdulillah, kita sudah ikut membantu pemerintah dan kepolisian menjaga lingkungan agar Kota Bekasi tetap aman, nyaman, dan kondusif," ujar Deni saat ditemui di Bekasi, Senin (1/9).
Menurutnya, aksi damai untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, khususnya mahasiswa, sah-sah saja dilakukan. Namun, semua pihak berharap agar penyampaian pendapat dilakukan dengan cara baik dan tanpa tindakan anarkis.
"Kita tidak ingin Bekasi mengalami kerusuhan seperti di daerah lain. Aspirasi masyarakat tetap kita dukung, tapi jangan sampai aksi ini menimbulkan kerusuhan. Ini tanggung jawab kita bersama sebagai warga Kota Bekasi," tegas Deni.
Deni menjelaskan, inisiatif menjaga ketertiban ini muncul setelah mendengar rencana aksi di beberapa titik seperti DPRD Kota Bekasi dan Polres Metro Bekasi. Warga dan tokoh masyarakat segera berkoordinasi untuk mengawal jalannya unjuk rasa agar tidak berkembang menjadi kerusuhan.
"Yang kita khawatirkan justru bukan mahasiswa. Mereka intelektual dan paham tata cara menyampaikan aspirasi. Yang sering bikin masalah itu kelompok tak dikenal yang datang malam-malam memicu kerusuhan," ujarnya.
Ia menyebut masyarakat kini dalam kondisi siaga, terutama pada malam hari. "Biasanya kerusuhan terjadi mulai jam 7 malam sampai subuh. Makanya kita siaga satu, dari tingkat RT sampai RW, agar situasi tetap aman," pungkasnya.
Dengan semangat Jaga Kampung, Jaga Bekasi, warga diharapkan terus bergandengan tangan menjaga ketenteraman kota agar kehidupan sosial tetap harmonis.