“Kalau mantan preman, kemudian berubah jadi orang baik-baik itu kan lebih bagus. Tapi wadah kami ini terbuka bagi orang-orang yang punya dedikasi tinggi terhadap masyarakat,”ujarnya saat ditemui usai Bakti Sosial (Baksos) Gibas Resort KBB, yang menyelenggarakan khitanan massal di Hotel Cherish, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kemarin.
Suhaya menyebutkan, sebagai bukti bahwa Gibas bukan organisasi berbau premanisme, salah satunya Gibas selalu membaur dengan masyarakat dalam aktifias yang positif. Karena ia menekankan kepada seluruh anggota Gibas harus tampil sebagai garda terdepan disaat masyarakat membutuhkan. “Salah satu contohnya, Gibas KBB yang saat ini sedang melakukan kegaian baksos. Bukankan itu salah satu bukti bahwa anggota Gibas tidak bersifat preman,” katanya.
Hal itupun diungkapkan Ketua Gibas Resort KBB, Rudi Jek Irianto bahwa Gibas bukan tempat berkumpulnya orang-orang yang melakukan tindakan premanisme. “Biarlah tampang kami kayak preman. Tapi jiwa dan hati kita sesungguhnya lembut,” katanya.
Terkait kegiatan khitanan massal, ia mengatakan baksos kali ini untuk kedua kalinya dilakukan oleh Gibas Resort KBB. Kegiatan inipun dilaksanakan sejalan dengan hari jadi Gibas KBB ke-8. Sementara jumlah anak yang dikhitan ada 49 orang dari berbagai kecamatan berasal keuarga kurang mampu. “Kegiatannya kita fokuskan di sini (Hotel Cerish), walaupun ada juga yang dari daerah Rongga. Kita antar jemput mereka,” sambungnya.
Ia juga menyatakan menjelang Hari Jadi KBB tahun ini, pihaknya akan mengadakan bersih-bersih mulai dari Pasar Tagog hingga Pasar Curug Agung Padalarang. “Mudah-mudahan saja tidak ada halangan,” pungkasnya.(*)
Sumber: PojokJabar